INFO NUSANTARA

Indonesia siaga virus covid-19 (corona).

SEJARAH HKBP

MENGENAL HKBP.

Reposisi Pekabaran Injil

Peluncuran Buku Reposisi Pekabaran Injil HKBP oleh Ompui.

Zending

Perayaan Ibadah Zending 2020 di HKBP SIPIROK

Jadwal Ibadah

Jadwal Ibadah Mingguan HKBP Jepara;.

HKBP JADI BERKAT

DIAKONIA SOSIAL HKBP.

IKLAN

Friday, February 28, 2020

kathekhismus HKBP Versi Bahasa Indonesia

B A B I
                                                                    DASA TITAH
                                                    
I.         TITAH PERTAMA
Akulah Tuhan Allahmu, seru Tuhan kita tidak boleh ada Allah lain kecuali Aku.
Maksudnya adalah :
Kita harus lebih takut, lebih kasih dan lebih yakin dan percaya terhadap Allah dari pada terhadap segala-galanya.

II.      TITAH KEDUA
Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit, atau yang ada di bumi atau yang ada di dalam air untuk disembah atau bertakwa kepadanya.
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan bersembah sujud kepada allah lain atau meminta kehidupan dari padanya, dan jangan memanggil roh-roh atau berkeyakinan kepada tenung-tenung dukun, dan jangan yakin kepada benda-benda bermakna (sakti).

III.   TITAH KETIGA
Jangan menyebut nama Tuhan Allah dengan sembarangan, karena Allah akan menghukum orang yang menyalah-gunakan namaNya.
Maksudnya adalah :
Kita harus tajut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan mengutuki, mengumpat, memakai guna-guna, berbohong, menipu dengan memakai nama Allah; sebab hanya dalam penderitaan, kesusahan dan dalam doa serta pujianlah kita layak menyebut nama Tuhan Allah.


IV.   TITAH KEEMPAT
Ingatlah dan sucikanlah hari yang dikuduskan itu. Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam enam hari; tetapi pada hari yang ketujuh ialah Sabat bagi Allah Tuhanmu. Engkau tidak boleh bekerja pada hari itu, juga anakmu laki-laki atau perempuan, pembantumu laki-laki atau perempuan, ternakmu atau orang lain yang berada di tempat kediamanmu. Sebab Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya di dalam enam hari. Kemudian Ia beristirahat pada hari yang ketujuh. Itulah sebabnya Allah memberkati hari itu dan menguduskannya.
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan menganggap rendah akan ajaran dan Firman Allah; hendaklah kita menganggap itu kudus dan hendaklah kita tekun mendengar dan mempelajarinya dengan gembira.

V.      TITAH KELIMA
Hormatilah Bapak dan Ibumu agar engkau berbahagia dan lanjut umurmu di bumi yang diberikan Allah kepadamu.
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita bersikap remeh terhadap orangtua kita, terhadap pemerintah dan terhadap orang yang lebih tua. Jangan kita menimbulkan kemarahan mereka, tetapi hendaklah kita selalu menghormati dan mengasihi mereka, menuruti dan menyelami jiwa mereka, serta senantiasa berbuat baik kepada mereka.


VI.   TITAH KEENAM
Jangan engkau membunuh!
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mengancam kehidupan tetangga kita maupun mendatangkan bahaya kepadanya, melainkan kita harus bersahabat dan membantu hidup mereka.

VII.TITAH KETUJUH
Jangan engkau berzinah !
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu kita harus senantiasa hidup suci dan bersih dan bersikap sopan dalam kata dan perbuatan. Orang yang telah berumahtangga harus setia dan saling mencintai.

VIII.       TITAH KEDELAPAN
Jangan engkau mencuri !

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mencuri uang atau harta sesama manusia atau mempergunakan tipu daya menjatuhkan usaha dan niaga sesama manusia untuk kepentingan kita. Kita harus membantu memajukan usaha mereka serta memeliharanya.

IX.   TITAH KESEMBILAN
Jangan engkau berdusta !
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mendustai, menghianati, menfitnah maupun bersaksi palsu serta merendahkan martabat sesama manusia. Kita harus saling melindungi dan menyatakan hal-hal yang baik saja mengenai sesama manusia apabila belum nyata dan jelas diketahui kesalahannya.

X.      TITAH KESEPULUH
Jangan engkau mendambakan akan rumah sesamamu. Jangan engkau mendambakan akan isterinya, atau pembantunya laki-laki maupun perempuan, ternaknya atau segala sesuatu milik mereka.
Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mempergunakan tipu daya untuk memiliki harta sesama manusia serta harta warisannya. Kita harus membantu mereka memelihara hartanya. Dan jangan kita menghasut, baik isteri, maupun pembantunya dan menipu ternaknya. Kita patut menasehati mereka serta membujuknya agar tetap cinta dan setia kepada tugasnya.

XI.   Ketentuan Allah akan Dasa TitahNya
Apakah Ketentuan Allah akan Dasa TitahNya itu?
Demikianlah: Akulah Tuhan Allahmu, Allah Pencemburu, yang akan membalaskan kesalahan bapak kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang yang melanggar Titah , tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintahKu.
Maksudnya adalah :
Allah mengancam akan menghukum segala orang yang melanggar Titah atau FirmanNya. Oleh karena itu kita harus takut akan murkaNya dan jangan melanggar Titah atau FirmanNya. Ia menjanjikan anugerah kasihNya dan segala yang baik bagi semua orang yang memelihara serta mentaati Titah atau FirmanNya. Dengan demikian kita harus kasih dan percaya akan Dia dan dengan ikhlas serta gembira melaksanakannya.


B A B II
KESAKSIAN IMAN KRISTEN

I.         PASAL PERTAMA
Iman terhadap Allah Bapa
 Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, yang menciptakan semesta langit dan bumi.
 Maksudnya adalah :
Aku percaya bahwa ada Allah yang menciptakan aku dan segala yang ada. DiperlengkapiNya aku dengan tubuh dan jiwa, mata, telinga dan seluruh anggota tubuhku, pikiran dan segala perasaan, dan hingga kini dipeliharaNya semua. Juga diberikan kepadaku pakaian, makanan, keluarga dan harta benda dan segala sesuatu yang kubutuhkan dalam hidup ini. Hidupku dipel;ihara agar jangan binasa dan dilindungi dari segala bahaya dan kejahatan. Segala kebaikan Allah tersebut diberikan kepadaku bukanlah karena kebaikan kelakuanku, oleh karena untung nasib hidupku, melainkan hanya anugerah Tuhan dan kebaikanNya saja. Oleh sebab itu menjadi kewajibanku berterimakasih, memuji, melayani serta mentaati FirmanNya, demikianlah sesungguhnya.
II.      PASAL KEDUA
Keselamatan Manusia
Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak Allah yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari gadis perawan Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke Sorga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa, dan akan turun dari Sorga untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Maksudnya adalah :
Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah sesungguhnya, yang diperanakkan BapaNya dari kekekalan, dan juga Dia adalah manusia yang sesungguhnya, yang lahir dari gadis perawan Maria. Dia adalah Tuhanku, yang menebus dan menyelamatkan aku, manusia yang sesat dan terkutuk, ditebusNya dan membebaskan aku dari segala dosa, dari kematian dan dari kuasa iblis, bukanlah dengan emas atau perak, melainkan dengan darahNya yang kudus dan mahal, dan dengan penderitaan dan kematianNya yang tidak karena dosaNya supaya aku menjadi milikNya dan hidup menjadi warga KerajaanNya, serta melayaniNya di dalam keadilan yang kekal, tidak berdosa dan penuh berkat, juga sama seperti Dia bangkit dari kematian, hidup dan memerintah untuk selama-lamanya.

III.   PASAL KETIGA
Kekudusan Orang Kristen
 “Aku percaya kepada Roh Kudus, satu Gereja Kristen yang Kudus, persekutuan orang-orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging dan kehidupan yang kekal. Amin”
Maksudnya adalah :
Aku percaya bahwa aku tidak dapat dengan pikiran atau kemauanku sendiri mempercayai Yesus Kristus, Tuhanku, atau datang kepadaNya; tetapi Roh Kudus telah memanggil aku melalui Injil, menerangi hatiku dengan pemberianNya, menguduskan dan memelihara aku di dalam kepercayaan yang benar. Juga seoerti Dia, selalu memanggil, mengumpulkan, menerangi dan menguduskan seluruh Gereja Kristen di dunia dan memeliharanya dalam kesatuan dalam Yesus Kristus satu-satunya iman yang benar itu. Di dalam Gereja itu Dia setiap hari bermurah hati mengampuni dosaku dan dosa seluruh orang percaya. Dan pada hari yang terakhir Ia akan membangkitkan aku serta semua orang mati dan memberikan kepadaku serta kepada semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus kehidupan kekal. Demikianlah sesungguhnya.


B A B III
DOA YANG DIAJARKAN TUHAN YESUS KEPADA MURID-MURIDNYA

I.         Kata Pembukaan
Bapa Kami yang di Sorga.
Maksudnya adalah :
Dengan kata-kata ini Allah mengajak kita supaya kita mempercayaiNya, bahwa Dialah Bapa kita yang sesungguhnya dan kita anak-anakNya yang sesungguhnya. Berdasarkan hubungan ini, kita dengan segala keberanian dan keyakinan meminta kepadaNya seperti seorang anak yang dikasihi, kepada Bapa yang disayangi.
II.      Permintaan Pertama
Dikuduskanlah namaMu.
Maksudnya adalah :
Sesungguhnya nama Allah itu sendiri kudus, tetapi kita meminta di dalam doa supaya namaNya juga kudus dalm hidup kita.
Bagaimanakah hal ini terlaksana?
Demikian : Apabila Firman Tuhan diajarkan benar dan murni, dan kita sebagai anak Allah juga hidup di dalam hidup yang suci sesuai dengan Firman itu. Ya Bapa yang di Sorga, tolonglah kami melaksanakan ini.
Tetapi siapa yang mengajarkan serta berkelakuan yang berbeda dengan ajaran Firman Tuhan, adalah menodai nama Allah di tengah-tengah kita. Dalam hal seperti ini, lindungilah kami Ya Bapa yang di Sorga.

III.   Permintaan Kedua
Datanglah KerajaanMu.

Maksudnya adalah :
Sesungguhnya Kerajaan Allah dengan sendirinya datang, walaupun kita tidak minta. Tetapi kita minta di dalam doa supaya KerajaanNya datang juga kepada kita.
Bagaimanakah hal ini terlaksana?
Demikian : Apabila Bapa kita yang di Sorga memberikan RohNya yang kudus supaya dengan anugerahNya kita dapat percaya kepada FirmanNYa yang kudus, dan berbuat sesuai dengan kehendakNya dalam hidup kita, masa kini dan masa mendatang selama-lamanya.

IV.   Permintaan Ketiga

Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga.

Maksudnya adalah :
Sesungguhnya kehendak Allah yang baik dan penuh anugerah itu terjadi juga tanpa permintaan kita. Akan tetapi, kita minta di dalam doa supaya terlaksana juga kepada kita. Itulah yang kita mintakan.

Bagaimanakah hal ini terlaksana?
Demikian : Kalau Allah membinasakan dan mencegah segala rencana dan keinginan jahat yang tidak mengijinkan kita menguduskan namaNya dan menghalangi kedatangan KerajaanNya, seperti keinginan duniawi dan manusiawi. Sebaliknya, Allah menguatkan dan melindungi kita dengan kokoh di dalam FirmanNya dan iman hingga akhir hidup kita. Inilah anugerah dan kehendakNya yang baik.

V.      Permintaan Keempat
Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.

Maksudnya adalah :
Sesungguhnya Allah selalu memberi makanan sehari-hari kepada kita walupun kita tidak minta, demikian juga kepada semua orang jahat. Tetapi kita minta di dalam doa, supaya Dia membimbing kita untuk menyadarinya dan untuk menerimanya dengan ucapan syukur dan terimakasih. Itulah yang kita mintakan.
Apakah yang dimaksud dengan makanan sehari-hari?
Antara lain : Makanan, minuman, pakaian, perumahan, ladang, ternak, uang, barang-barang, suami-isteri yang rukun, anak-anak yang baik, pelayan-pelayan yang baik, pegawai-pegawai yang baik dan setia, pemerintah yang baik, iklim yang baik, keamanan dan kesehatan, damai sejahtera dan ketertiban, sahabat yang baik, tetangga yang setia, dan segala sesuatu kebutuhan hidup.

VI.   Permintaan Kelima
Dan ampunilah akan kesalahan kami, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami.
Maksudnya adalah :
Kita minta di dalam doa supaya Bapa yang di Sorga tidak memperhitungkan dosa maupun mempertimbangkannya, sehingga menolak permintaan kita. Karena kita tidak patut meminta sesuatu maupun mempunyai hak atas yang kita minta itu. Tetapi supaya Dia memberikannya semua kepada kita sebagai anugerah; walupun kita setiap hari melakukan banyak dosa dan sesungguhnya kita tidak mempunyai hak akan yang kita minta, tetapi hanya hukuman saja yang patut bagi kita. Maka hendaklah kita juga mengampuni dengan hati yang sungguh dan selalu bersedia berbuat baik kepada mereka yang bersalah kepada kita.

VII.Permintaan Keenam
Dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan.
 Maksudnya adalah :
Sesungguhnya Allah tidak mencobai seorang pun, tetapi kita minta di dalam doa, supaya Allah melindungi dan memelihara kita, sehingga iblis, dunia, daging kita tidak akan menipu maupun menyesatkan kita ke dalam kepercayaan yang salah, keputusasaan dan hal-hal yang sangat memalukan dan bercela. Dan sekiranya kita diserang oleh pencobaan-pencobaan tersebut, pada akhirnya kita masih dapat mengalahkan serta memperoleh kemenangan atasnya.
VIII.       Permintaan Ketujuh
Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Maksudnya adalah :
Kita minta di dalam doa ini seperti semua yang telah kita minta terdahulu, supaya Bapa yang di Sorga melindungi kita dari setiap kejahatan apakah itu mengenai tubuh dan roh, godaan kekayaan dan kedudukan yang tinggi; dan apabila hidup kita tiba kepada saat terakhir, diberikanNya berkat dengan kasih karuniaNya yang membawa kita dari hidup yang penuh penderitaan kepada kehidupan Sorga.
IX.   Penutup
Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin
Maksud Amin adalah :
Amin, yaitu ya sesungguhnya permintaanmu didengarkan. Supaya saya menjadi yakin bahwa permintaan saya dikabulkan dan didengar Bapa yang di Sorga, sebab Dia sendirilah yang menyruh kita meminta dan Ia telah menjanjikan untuk mendengar doa kita.


B A B IV
SAKRAMEN BAPTISAN KUDUS

I.         Apakah Baptisan Kudus itu?
Baptisan itu bukanlah hanya air semata-mata, melainkan air yang dilaksanakan menurut perintah Allah dan dihubungkan dengan Firman Allah.

II.      Di manakah pesan Allah itu tertulis?
Sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 28:19, Kristus berkata: “Pergilah kamu keseluruh dunia, ajarlah semua bangsa dan baptiskanlah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”.

III.   Apakah Pemberian dan Keuntungan Baptisan itu?
Baptisan ini memberikan keampunan dosa, kelepasan dari kematian dan iblis serta memberi keselamatan yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada Baptisan itu sebagai Firman dan janji Allah yang dinyatakan.

IV.   Bagaimanakah bunyi Janji Allah itu?

Sebagaimana tertulis dalam Injil Markus 16:16, Kristus berkata: “Barangsiapa yang percaya dan dibaptiskan akan diselamatkan, tetapi barasiapa yang tidak percaya akan dihukum”.

V.      Bagaimanakah air itu memberikan kekuatan yang begitu besar?
Sesungguhnya bukan air yang mempunyai kekuatan melainkan Firman Tuhan yang ada di dalam air itu, serta iman kita yang percaya bahwa Firman Tuhan berada di dalam air itu. Karena tanpa Firman Tuhan di dalamnya, air itu hanyalah air biasa saja dan bukan baptisan. Tetapi apabila dihubungkan dengan Firman Allah air itu adalah baptisan, yaitu air yang penuh berkagt kehidupan dan menyucikan kelahiran kembali di dalam Roh Kudus seperti yang dikatakan Rasul Paulus kepada Titus dalam Pasal tiga, “Tetapi karena rahmatNya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkanNya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karuniaNya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita”.

VI.   Bagaimanakah sikap dan tingkahlaku seorang yang telah menerima Baptisan?
Sikap dan tingkahlaku seorang yang telah dibaptiskan ialah: Hendaklah Adam yang buruk di dalam hidup kita itu dihanyutkan melalui penyesalan dan pertobatan setiap hari, dan mati bersama semua dosa dan nafsu jahat, sebaliknya setiap hari tumbuh dan bangkit menjadi manusia baru yang akan hidup di hadapan Allah di dalam kebenaran dan kesucian yang kekal.
 Di manakah tertulis pesan yang demikian?
Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma, pada Pasal enam, “Demikianlah kita telah terkubur bersama Kristus dalam upacara pembaptisan itu ke dalam kematian, supaya sebagaimana Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan dibangkitkan menempuh hidup baru”.



B A B V
SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS

I.              Apakah Perjamuan Kudus itu?
Perjamuan Kudus adalah daging dan darah yang sebenarnya dari Tuhan kita Yesus Kristus melalui roti dan anggur yang diberikan bagi orang Kristen, sesuai dengan penetapan Yesus Kristus sendiri.
II.           Di manakah tertulis pesan demikian?
Para pekabar Injil Matius, Markus, Lukas dan Paulus menuliskan, “Pada malam Tuhan Yesus Kristus dikhianati, diambilNya roti dan setelah mengucap syukur lalu dipecah-pecahkanNya roti itu serta memberikan kepada murid-muridNya dan berkata : ‘Terimalah, makanlah, inilah tubuhKu yang diserahkan karena engkau; perbuatlah demikian untuk mengingat Aku’. Sesudah makan, diangkatNya piala minuman dan setelah mengucap syukur, lalu diberikanNya kepada mereka sambil berkata: ‘Minumlah kamu sekalian dari piala ini, karena inilah darahKu, yaitu darah perjanjian baru yang ditumpahkan karena engkau, untuk keampunan dosa. Perbuatlah demikian, setiap engkau meminumnya untuk mengingat aku”.
III.        Apakah keuntungan memakan dan itu?meminun
Keuntungannya telah jelas dinyatakan dalam Firman ini, “Yang diserahkan dan ditumpahkan karena engkau untuk keampunan dosa”. Disebut bahwa di dalam sakramen itu keampunan dosa, kehidupan dan keselamatan diberikan kepada kita melalui FirmanNya. Karena itu di mana ada pengampunan dosa, di situ ada kehidupan dan keselamatan.
IV.        Bagaimanakah mungkin hanya dengan memakan daging dan meminum darah memberi keuntungan yang begitu besar?
Sesungguhnya bukan karena memakan dan meminum itu yang memberi keuntungan, tetapi Firman itu yang mengatakan demikian, “Yang diserahkan dan ditumpahkan karena engkau untuk keampunan dosa”. Firman inilah yang terutama dalam sakramen tersebut, di samping memakan roti dan meminum anggur. Dan barangsiapa yang mempercayai Firman tersebut, memperoleh apa yang dinyatakan oleh Firman itu, yaitu keampunan dosa.
V.            Siapakah yang layak menerima Perjamuan Kudus itu?
Sesungguhnya berpuasa dan melatih diri adalah suatu kebiasaan yang baik. tetapi yang sebenarnya layak dan dengan persiapan yang baik, adalah orang yang mempercayai Firman ini, “Yang diserahkan dan ditumpahkan KARENA ENGKAU untuk keampunan dosa”. Tetapi barangsiapa yang tidak percaya atau bimbang akan Firman itu, dialah yang tidak bersedia dan tidak layak. Sebab Firman itu berkata: “Karena engkau”, membutuhkan kepercayaan yang sebulat-bulatnya.

Katekhismus HKBP Versi Bahasa Batak


 BAB I
BINDU PARJOLO
P A T I K N I D E B A T A

I.         Patik Parjolo
Ahu do Jahowa DebataM, ninna Debatanta. Ndang jadi marangkup Ahu bahenonmu Debatam.
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon umbiar rohanta jala humolong jala umpos mida Debata asa mida nasa na adong.
II.      Patik Paduahon
Ndang jadi ganaonmu jala ndang jadi sumanonmu manang aha na di banuaginjang dohot na di banuatonga on ro di na di bagasan aek na di toru ni tano, ianggo tung gabe sisombaon manang siolon.
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon dihabiari rohanta Debata jala ingkon holong rohanta di Ibana, asa ndang jadi iba marsomba tu sombaon manang tu ganaganaan, mangido hangoluan sian i, jala ndang jadi oloan begu manang ulpahan ni hadatuon, jala ndang jadi pos roha di ugasan hahomitan.
III.   Patik Patoluhon
‘Ndang jadi dohonon goar ni Debata, ianggo so ture dalanna. Ai hona uhumNa do sogot angka na marsineang di goarNa’.
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon dihabiari rohanta Debata jala ingkon holong rohanta di Ibana, asa unang hita olo mamurai manang manolonnolon manang marujarujaran na roa, manang manmgansi marhite goar ni Debata; ai di na tarsosak dohot tangiang dohot pujipujian do sidohonon goar ni Debata.

IV.   Patik Paopathon
“Ingot hamu ma pabadiahon ari minggu i! Di na onom ari ma ula hamu nasa siulaonmu, alai anggo ari papituhon i, ari paradianan ni Jahowa Debatam do i. Ndang jadi ho mangula anggo di sadari i, manang anakmu pe manang borum, manang naposom lahilahi, manang naposom boruboru, ro di pinahanmu ro di pangisi ni huta ni halak pe na mangebati hutam. Ai di na onom ari do ditompa Debata langit dohot tano dohot laut dohot nasa isina; dung i maradian do Ibana di ari papituhon i. Dibahen i do umbahen na dipasupasu Debata Jahowa ari paradianan i jala diparbadiai”.
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon dihabiari rohanta Debata jala ingkon holong rohanta di Ibana, asa unang tois rohanta di ajar na sian Hata ni Debata, ingkon badia do Hata ni Debata di rohanta jala ingkon ringgas rohanta tumangihon dohot mangguruhon.

V.      Patik Palimahon
“Ingkon pasangaphonmu do natorasmu asa martua ho, jala leleng mangolu di tano na nilehon ni Jahowa Debatam di ho”.
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon dihabiari rohanta Debata jala ingkon holong rohanta di Ibana, asa unang lea rohanta mida natorasta dohot mida angka rajanta ro di angka natuatua. Ndang jadi paroonta rimas nasida, ingkon pantun do hita jala ingkon holong rohanta tu nasida, sioloan do nasida jala sisubuton do rohana.

VI.   Patik Paonomhon
“Unang ho mamunu”
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon dihabiari rohanta Debata jala ingkon holong rohanta di Ibana, asa unang hita olo mambahen sahitsahit tu nasa na mangolu, ingkon roha pangoluhon do rohanta di nasa na mangolu.

VII.Patik Papituhon
“Unang ho mangalangkup”
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon dihabiari rohanta Debata jala ingkon holong rohanta di Ibana, asa toman rohanta jala porman dohot pangalahonta ro di hatanta, ianggo angka naung marbagas i ingkon masiparhamaolan jala masihaholongan.

VIII.       Patik Paualuhon
“Unang ho manangko”
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon dihabiari rohanta Debata jala ingkon holong rohanta di Ibana, asa unang hita olo mandobo hepeng di dongan jolma manang mambahen bisukbisuk mangalansumhon boniaga, ingkon sipagandaon ni rohanta arta ni dongan jala siramothononhon.

IX.   Patik Pasiahon
Unang ho olo manghatindanghon hata na so tutu maralohon dongan jolma.
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon dihabiari rohanta Debata jala ingkon holong rohanta di Ibana, asa unang hita olo manggapgapi dongan jolma manang manjehehon manang pahatahatahon, paoruhon sangapnasida, ingkon niampinan do dongan jolma anggo so tangkas dope diboto salana. Holan uhum na denggan i do paboaboaon.

X.      Patik Pasampuluhon
Ndang jadi haliangan ni rohan bagas ni donganmu, ndang jadi haliangan ni roham dongan saripe ni donganmu, manang naposona baoa manang naposona boruboru, manang lombuna manang hodana, manang dia pe ugasan ni donganmu.
Dia do lapatan ni i?
On do: Ingkon dihabiari rohanta Debata jala ingkon holong rohanta di Ibana, asa unang hita olo marangkal mangarohai ugasan ni dongan jolma dohot ugasan tinadinghon ni ompuna, siurupan do nasida mangaramoti asa ugasanna. Angkup ni i ndang jadi bolabolaonta pardihuta ni dongan jolma manang naposona pe, siapoan do nasida jala sidasdason mandapothon ulaonna hian.

XI.   Pandok ni Debata taringot tu Patik nasampulu
Beha do pandok ni Debata taringot tu Patik nasampulu i? On do:
“Ahu do jahowa Debatam, ninna Debatanta, pargogo na so hatudosan jala parrimas, sai luluhononku do dosa ni amaama tu pinomparna ro disundut patoluhon, ro di sundut paopathon, pinompar ni angka na sogo roha di ahu, alai asi do rohangKu di angka na marriburibu angka na marholong ni roha di Ahu, na so mangalaosi PatikHi”.
Dia do lapatan ni i?
On do: Dipalumba Debata do hita disi, didok do pinsangonNa nasa namangalaosi PatikNa i. Dibahen i tama do dihabiari rohanta rimasNa, unang ma nilaosan PatikNa. Alai diparbagabaga do asi ni rohaNa, angkup ni i nasa na denggan di angka na so mangalaosi PatikNa. Dibahen i tama haholongan ni rohanta dohot haposan ni rohanta Ibana, jala las rohanta mangoloi PatikNa.



 BAB II
Bindu Paduahon
Hata Haporseaon ni Halak Kristen

I.     Ponggol Parjolo
Mula ni nasa na adong
“Ahu porsea di Debata Jahowa, I do Ama pargogo na so hatudosan, na tumompa langit dohot tano”.

Dia do lapatan ni i?
On do: Diparhatutu rohangku do adong Debata na tumompa nasa na manggulmit. Ditompa do dagingku marparnidaan, marparbinegean,marparnianggoan,marpanghilalaan, marpandaian, dilehon do roha tu tondingku jala dipatureture do i saluhutna rasirasa nuaeng; angkup ni i dilehon do tu au parabiton dohot sipanganon siganup ari, ro di nasa na hasea di ahu di hangoluan on; diramoti do ahu asa unang mago jala diondingi do ahu diparmaraan; luhutna i ndang sian denggan ni parangengku manang sian jinou ni tua; tung asi ni rohaNa sambing do i dohot denggan ni basaNa umbahen na dilehon; dibahen i tama hupapujipuji Ibana jala tama huoloi na nidokNa ala saluhutna i, paboa las ni rohangku di Ibana. I ma na tutu situtu!

II.  Ponggol Paduahon
Hata haluaon ni manisia
“Ahu porsea di Jesus Kristus Anak ni Debata Jahowa nasasada i; i ma na tinubuhon ni si Maria, na gabegabean sian Tondi Parbadia andorang so habubuhan. I do Tuhanta na tumaon na bernit di panguhuman ni si Latus, na mate tarpajal do Ibana di hau pinarsilang, na tuat tu banuatoru dung ditanom, na mulak mangolu di ari patoluhon, na manaek tu Surgo laho hundul tu siamun ni Debata Jahowa, AmaNa i pargogo na so hatudosan i, disi ma Ibana paima mulak sogot tu tano on manguhumi halak na mangolu dohot na mate”.
Dia do lapatan ni i?
On do: Na diparhatutu rohangku do Anak ni Debata situtu Jesus Kristus, na tinubuhon ni AmaNa di narobi ni narobi jala jolma situtu do Ibana ditubuhon si Maria andorang so habubuhan, I do Tuhanku na humophop ahu jala na manghamonanghon. Dipalua do ahu sian hamagoan, ahu na hona toru dohot sian dosa dohot sian hamatean dohot sian gomgoman ni sibolis i, ndada sere manang perak dibahen, tung mudarNa do na arga jala na badia dohot habebernit ni sian ni bagi na tinaonNa i dohot hamtean na so sian salaNa, asa Ibana nampuna ahu jala asa tigor rohangku jala bontor jala sonang mangoloi Ibana salelenglelengna di gomgomanNa; asa songon Ibana ahu na hehe sian hamtean, na mangolu jala manggomgomi salelenglelengna. I ma na tutu situtu.

III.             Ponggol  Patoluhon
Hata habadiaon ni halak Kristen
Ahu porsea di Tondi Parbadia, jala adong sada Huria na badia, Huria hatopan ni halak Kristen angka na badia, dohot di hasesaan ni dosa dohot di Hata i na mandok: Mulak mangolu do sogot daging ni halak naung mate, dohot di hangoluan na so ra suda.
Dia do lapatan ni i?
On do: Na diparhatutu rohangku do, na so tarbahen ahu porsea di Jesus Kristus Tuhanku manang mandapothon Ibana, ianggo tung sian roharohangku manang sian gogongku sandiri, na dijou Tondi Parbadia i do ahu marhite sian Barita Nauli, dilehon do asi ni rohaNa patiurhon rohangku, diparbadiai do rohangku jala dipatongtong do ahu dibagasan haporseaon na ture, tudos tu na binahenNa i nuaeng tu saluhut halak Kristen na di tano on; ai dijou do nasida jala dipapungu jala dipatiur do rohanasida jala diparbadiai jala dipatongtong do nasida di Tuhan Jesus dibagasan haporseaon na sasada i na tigor i. Angkup ni i buas do rohaNa manesa dosangku ganup ari, ro di dosa ni angka donganku na porsea; dung i pangoluonNa do ahu di ari parpudi ro di nasa na mate, dung i lehononNa do tu ahu dohot tu nasa na porsea di Tuhan Jesus hangoluan na so ra suda. I ma na tutu situtu.


BAB III
Bindu Patoluhon
Tangiang Na Pinodahon ni Tuhan Jesus tu Angka SiseanNa

I.     Hata Pamungkaan
“Ale Amanami na di banuaginjang!”

Dia do lapatan ni i?
On do: Apoapo ni Debata do i tu hita paboa Amanta situtu Ibana jala anakNa situtu hita, asa pos rohanta mangido tu Ibana songon pos ni roha ni dakdanak na mangido tu amana.

II.  Sipangidoan Parjolo
“Sai pinarbadia ma goarMu!”

Dia do lapatan ni i?
On do: Na badia hian do goar ni Debata, alai naeng ma badia goar ni Debata idaon ni rohanta, i do na tapangido disi.
Beha do pangalahona?
Songon on do: Molo polin Hata ni Debata pinodahon, unang adong na lipe, dung i molo badia parangenta songon parange na tama parange ni angka anak ni Debata, jadi ma i. “Ale Amanami na di banuaginjang sai urupi ma hami asa tung songon i hami”. Alai manang sie hita on na mamodahon goar poda jala na marparangehon parange na lipe sian na nidok ni Debata, i do na paroahon goar ni Debata. “Ale Amanami na di banuaginjang, ramoti ma hami, asa unang tung songon i hami!”
III.             Sipangidoon Paduahon
Sai ro ma harajaonMu!


Dia do lapatan ni i?
On do: Ia Harajaon ni Debata, sai na ro do i nang so itapangido,alai asa haru sahat ro tu hita on, i do na itapangido disi.

Beha do Pangalahona?
Songon on do: Dilehon Amanta na di banuaginjang i do tu hita Tondi Parbadia i, asa porsea hita di HataNa na badia i hinorhon ni asi ni rohaNa jala asa hita parangehon parange ni Debata di ngolunta on dohot di hangoluanta sogot salelenglelengna.

IV.             Sipangidoon Patoluhon
“Sai saut ma lomo ni rohaM di banuatonga on songon na di banuaginjang!”
Dia do lapatan ni i?
On do: Ia roha ni Debata na denggan jala na marasi i, na saut hian do nang so itapangido, alai asa tung saut rohaNa di hita on, i do na itapangido disi.
Beha do pangalahona?
Songon on do: Molo disegai jala disundati Debata nasa tahi dohot lomo ni roha ni angka na jahat i, angka roha ni sibolis i dohot roha ni hajolmaon dohot roha ni dagingta angka na naeng manundati Harajaon ni Debata jala na naeng mangambati hita, asa unang diparbadiai rohanta Goar ni Debata. Angkup ni i molo dipargogoi jala dipatongtong Ibana hita hot di HataNa dohot di haporseaonta i rasirasa mate hita. I do asi ni roha ni Debata dohot lomo ni rohaNa.

V.  Sipangidoon Paopathon
Lehon ma tu hami hangoluan siapari!
Dia do lapatan ni i?
On do: Dilehon Debata do nian hangoluan siapari dohot tu halak angka na jahat i, nang so itapangido alai asa dipaingot Debata hita marhatopothon asi ni rohaNa, asa mandok mauliate hita tu Ibana di na manjalo hangoluan siapari i hita sian Ibana. I do na itapangido disi.
Dia do lapatan ni hangoluan siapari i?
Sipanganon do i dohot siinumon dohot parabiton dohot arta dohot bagas dohot dongan saripe na burju dohot ianakhon na burju, ro di angka naposo ro di raja na tigor roha, dohot uhum na sintong, dohot ari na hasea dohot dame, dohot hisar ni daging dohot sangap, dohot aleale na denggan roha, dohot dongan sahuta na ture, ro di nasa na hasea di hajolmaon.
VI.             Sipangidoon Palimahon
Sesa dosanami songon panesanami di dosa ni dongan na mardosa tu hami.
Dia do lapatan ni i?
On do: Itapangido asi ni roha ni Amanta na di banuaginjang i, asa anggiat unang dijujur dosanta, jala asa anggiat unang biasan rohaNa ala dosanta i, mangoloi na itapangido sian Ibana. Ai apala tama lehononNa nian tu hita na itapangido dibahen na so ture i parangenta i, ai lan do dosanta ganup ari, sipinsangon do hita nian, i do na tama, alai sai asi ma rohana dilehon ma tu hita na itapangido, ai hita pe, na olo do hita dohot nasa rohanta manesa dosa ni angka na mardosa tu hita dohot sumuan uhum na denggan tu nasida.
VII.          Sipangidoon Paonomhon
Unang hami togihon tu pangunjunan.

Dia do lapatan ni i?
On do: Ia Debata ndang adong manang ise nian diunjuni, alai asa sai diramoti Debata hita, asa unang diansi sibolis i manang hajolmaon, manang roha ni dagingta i hita, jala asa unang olo hita manopot pandelean manang haurahon dohot hajahaton na asing, dung i molo tung adong sisongon i ro tu hita asa ditumpak hita monang. I do na itapangido disi.
VIII.       Sipangidoon Papituhon
Palua ma hami sian pangago.
Dia do lapatan ni i?
On do: Itapangido sian Debata hadadao ni nasa hamagoan ni daging dohot tondi dohot pansamotan dohot hasangaphon; angkup ni i itapangido sian Debata, hasonangan lehononNa tu hita di hasusuda ni bohalta; sai asi ma rohaNa, diboan ma hita sian rura hasusaan on tu banuaginjang tu lambungna. I do na itapangido disi.
IX.             Ujung ni Tangiang i
Ai Ho do nampuna Harajaon dohot hagogoon ro di hasangaphon saleleng ni lelengna. Amen
Dia do lapatan ni Amen?
Na mandok on do: Olo i ma tutu, jumpang ho ma na pinangidom. Umbahen na nidokhon hita mandok Amen, asa tung porsea rohanta naung lomo situtu roha ni Amanta na di banuaginjang i manangihon tangiangta i, diparbagabaga do oloanNa na itapangido ai Ibana do mandokhon hita mangidohonsa sian Ibana.

BAB IV
Bindu Paopathon
Pandidion

I.         Aha do lapatan ni Pandidion i?
Ia Pandidion i ndada holan aek sambing, aek na marsaor Hata ni Debata do aek i; ai tona ni Debata do umbahen na binuat aek i.
II.      Beha do pandok ni Debata?
Didok Tuhanta Jesus Kristus di ujung ni surat na sinurathon ni si Mateus: “Laho ma hamu, podai hamu ma saluhut bangso, didi hamu ma nasida tu bagasan goar ni Ama, Anak dohot Tondi Parbadia”.
III.   Aha do uli sian Pandidion i?
On do: Saluhut halak na porsea di Hata ni Debata dohot dibagasan bagabagaNa, dapotan hasesaan ni dosa, dapotan dohot haluaon sian hamatean dohot sian sibolis jala dapotan hasonangan salelenglelengna.
IV.   Dia do didok Debata bagabagaNa?
Didok Tuhanta Jesus Kristus do di ujung ni surat na sinurathon ni si Markus: “Na porsea jala tardidi dapotan haluaon; alai na so porsea i, hona uhum do.
V.      Beha do pangalaho ni aek i umbahen tung dihorhon i ulaon na sai godang?
Apala hinorhon ni aek i, na hinorhon ni Hata ni Debata do i, mandongani aek i dohot haporseaonniba na marhatutuhon mardongan Hata ni Debata aek i, ai anggo so Hata ni Debata dongan ni aek i, aek sambing do i, ndang tardok Pandidion; alai ia Hata ni Debata dongan aek i tardok ma Pandidion aek i.
Na suksuk do asiasi di aek hangoluan i; ai Pandidion paimbaruhon hatutubu do aek i honorhon ni Tondi Parbadia. Ai songon do didok si Paulus di suratna tu si Titus di bindu patoluhon: “Dipangolu Debata do hita marhitehite Pandidion paimbaruhon hatutubu binahen ni Tondi Parbadia na nilehonNa i, dihabuashon tu hita ala ni Jesus Kristus partuaanta i asa pintor hita ala ni asi ni rohaNa, jala asa di hita hangoluan na so ra suda songon na hinirim ni rohanta i”. I do na tutu situtu.
VI.   Dia do lapatan ni na tardidi?
On do: Siauponta do ganup ari hinorhon solsol ni roha dohot hinorhon ni paimbaruhon roha isara ni ompungta si Adam rap dohot dosanta ro di angka sangkap ni roha na jahat asa mate sudena jala mulak mangolu hita ganup ari gabe jolma na imbaru, na tigor jala na ias roha, na mangolu di jolo ni Debata salelenglelengna.
VII.Di dia do tarsurat hata i?
Didok si Paulus do di suratna tu halak Rom i di bindu paonomhon: “Na tartanom do hita rap dohot Ibana marhitehite Pandidion i tu bagasan hamatean, asa marparange hita dibagasan ngolu na imbaru, songon Kristus naung hehe sian angka na mate hinorhon hasangaphon ni AmaNa”.


BAB V
Bindu Palimahon
Marulaon Na Badia

I.         Dia do lapatan ni na marulaon na badia?
Mangan sagusagu parhitean ni daging ni Tuhanta Jesus Kristus dohot minum anggur parhitean ni mudar ni Tuhanta Jesus Kristus songon na tinonahonNa i tu halak Kristen.
II.      Di dia do tarsurat na songon i?
Songon on do pandok ni si Mateus, si Markus, si Lukas dohot si Paulus, angka na mamaritahon Barita na Uli: “Dibuat Tuhan Jesus Kristus ma sagusagu borngin i uju tarjehe Ibana, didok mauliate, dung i diponggoli ma i, diparlehon ma i tu angka siseanNa huhut ma didok: ‘Jalo hamu ma, pangan ma, daginghu do i na nilehon humophop hamu. Bahen hamu ma songon i bahen parningotan di Ahu. Asa dung sun nasida mangan, dibuat ma panginuman i, didok mauliate, dung i ninna ma mandok nasida: ‘Jalo hamu ma, sude hamu manginum sian i. Ia panginuman on padan na imbaru ma on, hinorhon ni mudar na niusehon humophop hamu bahen hasesaan ni dosa. Molo hamu manginum songon i, bahen ma i parningotanmu di Ahu.
III.   Aha do laba ni na mangan dohot minum sisongon i?
Dipaboa Hata i do labana ai ninna do: “Na nilehon humophop hamu bahen hasesaan ni dosa, hangoluan dohot hasonangan marhitehite panganon na badia i. Ai disi hasesaan ni dosa, disi do dohot hangoluan dohot hasonangan”.
Hinorhon ni sipanganon dohot siinumon i do na nidokmi?
Ndang na hinorhon ni sipanganon dohot siinumon i, na hinorhon ni Hata i do na mandok: “Na nilehon humophop hamu, dohot na niusehon humophop hamu bahen hasesaan ni dosa”. Ai angka hata na mandongani sipanganon dohot siinumon i, i do situan ni sipanganon na badia i, dung i manang ise na porsea di Hata i dapotan hasesaan ni dosa; ai i do pandok ni Hata i.
IV.   Ise do na manjalo panganon na badia i sian na ture?
Ia na mangontik sipanganon dohot na mangalinggas daging, ruhut na denggan do i nian, alai manang ise na porsea di Hata i, na mandok na nilehon humophop hamu bahen hasesaan ni dosa, i do na manjalo panganon na badia i sian na ture; Alai manang ise na so porsea, na ganggu roha, i do na so tau dohot majal ai ingkon porsea situtu do roha di Hata i na mandok: “Humophop hamu!”